Ingin memulai usaha sendiri? Ini keputusan yang besar bagi Anda. Tak hanya memerlukan modal tetapi juga kesiapan diri.
Berwirausaha bisa menjadi menarik, memberi kebebasan dan penghargaan bagi jiwa mereka yang berani mengejarnya tetapi pada kenyataannya juga bisa bikin stress.
Anda bisa merasa seperti dikejar-kejar dan merasa lelah. Perlu ketabahan terhadap komentar kiri kanan. Pengembangan diri tidak hanya penting baik dalam karier maupun kehidupan pribadi namun juga penting untuk mencapai impian Anda.
Kemajuan dimulai dari dalam pikiran dan saatnya menggali potensi diri Anda. Namun, banyak yang menghadapi mental block (kondisi psikologis ketika seseorang merasa sulit atau tidak mampu berpikir jernih, kehilangan fokus, atau mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang biasanya dikuasainya) yang bisa menghambat perkembangan diri.
Kabar baiknya dengan mengidentifikasi hambatan, Anda memberdayakan diri Anda untuk melakukan terobosan dan naik ke tingkat lebih tinggi.

Pikiran tidak akan pernah bisa ditaklukan secara penuh. Pertarungan Anda melawan mental block akan terjadi terus dan ini butuh keberanian din konsistensi.
12 Jenit Mental Block dan Cara Mengatasi Mental Block
Berikut 12 jenis-jenis mental block yang dihadapi dan membuat frustrasi pebisnis pemula dan tips cara mengatasi mental block:
- Self-Talk Negatif
Self-talk negatif adalah kebiasaan berbicara buruk pada diri sendiri, baik secara sadar maupun tidak sadar. Self-Talk Negatif bisa merusak rasa percaya diri dan menghalangi kemampuan Anda dalam belajar dan bertumbuh.
Pada hakekatnya Anda perlu memutus lingkaran yang merusak dari self talk. Pertimbangkan untuk melakukan terapi (misalnya Meditasi, hipnoterapi mental block), melakukan afirmasi positif, dan yang paling penting adalah hadapi dan tantang langsung pikiran negatif tersebut.
Mengatasi self talk negatif merupakan perjalanan terus menerus yang tak hanya berharga tetapi juga penting dalam kepenuhan dalam hidup.
2. Perangkap Membanding-bandingkan
Di zaman sekarang ini, sosmed mendominasi dunia. Banyak orang online untuk scrolling info di sosmed. Melihat hidup dari status dan postingan orang lain di sosmed membuat kita membandingkan kekurangan diri kita dengan orang lain dan ini bisa merusak rasa percaya diri kita.
Tetapi mari kita balikkan pemikiran kita:
- Ingat bahwa seitap individu itu unik dan mengalami perjalanan yang unik. Daripada fokus pada orang lain, konsentrasilah pada jalan Anda dan perkembangan yang Anda buat.
- Rayakan dan syukuri pencapaian Anda, sekecil apapun itu
- Jalani dan hayati perjalanan hidup anda karena apa yang diposting di sosmed kadang tidak seperti kenyataannya
3. Mempermasalahkan Hal-Hal Kecil
Kita tidak akan pernah jalan ke mana-mana dan mencapai sasaran kita jika kita membiarkan setiap langkah menghambat kita. Mempermasalahkan hal-hal kecil bisa menjebak kita menghambat kita mencapai hal-hal besar.
Meribetkan hal-hal kecil menimbulkan penundaan. Musuh dari penundaan dalah saat ini. Buat kebutusan yang cepat dan pasti, dan terus bergerak maju.
Lawan pikiran negatif yang mempermasalahkan hal-hal kecil dengan strategi berikut.
- Fokus memberikan nilai: terus-terusan Terus-menerus menghukum diri sendiri dapat menghalangi produktivitas. Dari pada terobsesi dengan kekurangan, konsentrasilah untuk memberikan nilai-nilai terbaik bagi pelanggan. Prioritaskan melayani sesama agar dapat membuat seuatu yang beda dalam hidup mereka sehingga semakin sedikit ruang bepikir ribet di dalam diri.
- Hargai bahwa diri Anda penting: terdengar klise, tetapi hal ini benar. Orang lain tidak dapat memberikan apa yang kamu lakukan. Percaya bahwa diri Anda penting dan berharga membuat Anda mengelola bisnis dengan percaya diri, menawarkan nilai-nilai yang unik, dan menarik pelanggan dengan cara otentik.
- Bangun sistem pendukung: dalam membangun bisnis, anda perlu menjadi suporter atau cheerleader bagi diri Anda, dan juga mebutuhkan dukungan pihak lain yang mendukung seperti teman-teman, keluarga atau pun para mentor. Jika tak punya teman baik? Gabung komunitas online, seperti komunitas bisnis, semoga Anda menemukan banyak teman di sana.
- Mantapkan Skill/ Ilmu Anda: kurangnya skill, ilmu ataupun pengetahuan dalam menjalan kan bisnis tidak menandakan ketidakmampuan tetapi hal ini memperlihatkan apa yang diperlukan untuk terus maju. Dari pada terus-menerus menyayangkan kekurangan diri, bangunlah kepercayaan diri dengan mendaftar sertifikasi atau kursus yang relevan dengan tujuan bisnis Anda.
4. Imposter syndrome
Imposter syndrome adalah istilah yang menggambarkan pola perilaku seseorang yang sering kali meragukan atau bahkan merasa tidak pantas meraih pencapaian dan kesuksesannya sendiri. Perasaan melemahkan ini sering timbul di saat momen-momen penting, terutama saat memulai perjalanan yang mulai Anda nikmati sekaligus menakutkan dalam memulai bisnis sendiri.
Jangan biarkan keraguan diri menahan kemampuan Anda untuk maju. Mengatasi imposter syndrome tak hanya kemenangan pribadi tetapi juga merupakan langkah penting dalam mengeluarkan potensi Anda sebagai wirausahawan.
Lawan impostor syndrome dengan secara konsisten dengan cara berikut:
- Kenang pencapaian Anda, sekecil apapun itu karena hal itu bukti dari potensi dan kemampuan Anda. Buat jurnal “kemenangan” di mana Anda merayakan kemajuan dan mencerminkan keberhasilan Anda.
- Kelilingi diri Anda dengan teman yang suportif, yang memajukan pikiran dan menyemangati Anda. Pengaruh positif mereka dapat menguatkan keyakinan akan kemampuan Anda dan mengatasi keraguan diri.
- Api Keraguan
Jika keraguan memenuhi pikiran Anda, ketakutan menguasai pikiran kita. Ambil tindakan dan sadari bahwa kebanyakan ketakutan dalam diri hanyalah imajinasi. Bayangan buruk yang ditimbulkan oleh pikiran kita bisa memunculkan hasil yang buruk.
Mungkin Anda tidak bisa melakuan tindakan jor-joran tetapi Anda bisa mengambil langkah demi langkah bergerak mencapai tujuan Anda. W. Clement Stone mengatakan, “Berpikir tidak akan mengatasi ketakutan, tetapi tindakan akan mengatasinya.”
6. Menjadi Risk-Avoider/ Penghindar Masalah
Tak dapat dipungkiri, pertumbuhan membutuhkan langkah melampaui zona nyaman dan resiko akan dihadapi oleh mereka yang ingin mencapai lebih. Untuk merubah resiko dari yang menakutkan menjadi dapat dikelola, nilailah risiko tersebut dengan rasional dan prediksikan skenario terburuk.
Risiko yang tadinya menakutkan kini menjadi tidak terlalu menakutkan.
7. Terlalu Perfesksionis
Apakah Anda menahan untuk tidak melaunching produk Anda bahkan menahan untuk tidak melakukan promosi sampai semuanya Anda rasa sempurna? Ini bisa dipahami. Meskipun begitu, pola pikir bahwa segalanya harus sempurna bisa membatasi kemajuan usaha Anda.
Agar berhasil, Anda perlu melakukan lompatan bahkan sebelum Anda merasa benar-benar siap. Jangan tunggu segalanya harus sempurna! Mulailah dan saksikan perkembangan Anda! Perjalanan hidup bergantung pada kemauan kita untuk mencoba, belajar dari kekurangan kita, dan berkembang. Pengalaman akan ketidaksempurnaan sering kali menuntun kita pada pertumbuhan dan perubahan yang mendalam. Setiap momen dalah kesempatan untuk belajar dan bertumbuh.
Salah satu yang dapat dengan cepat melumpuhkan pebisnis atau pengusaha adalah perfeksionisme – perasaan dimana usaha pertama yang dilakukan harus spektakuler dan sangat menguntungkan jika tidak maka berarti gagal.
Berikut tips langkah-langkah mengatasi perfeksionisme dan kembali membangun bisnis:
- Berpikir konstruktif: Orang yang yakin bahwa mereka mengerjakan untuk mencapai suatu tujuan yang dapat dicapai, lebih mungkin untuk berhasil daripada mereka yang takut dan terpaku pada upaya menghindari hasil yang negatif. Dari pada memandang rencana bisnis sebagai sarana menghindari kebangkrutan, anggaplah itu sebagai kesempatan untuk membangun keterampilan baru atau membangun jaringan dengan orang-orang yang inspiratif. Hal ini mengalihkan fokus dari ketakutan akan rugi menjadi apa yang bisa Anda peroleh dari memulai bisnis.
- Membingkai ulang kegagalan: Banyak yang berpikir bahwa kegagalan adalah akhir. Itu tidak benar. Pada kenyataannya, setiap kemunduran atau kesalahan dapat menjadi kesempatan pembelajaran yang memberi sumbangan terhadap tujuan akhir membangun bisnis yang sukses.
- Tanyakan apa yang didapat dari hal-hal yang tetap sama: memulai bisnis memang menantang. Tetapi Apakah Anda akan merasa puas jika, dalam enam bulan atau setahun dari sekarang, tidak ada yang berubah dalam kehidupan kerja Anda? Jika sekarang, hidupmu tak sempurna, lalu apa salahnya mencoba sesuatu yang mungkin membuatnya lebih baik?
8. Kurang Fokus
Anda mau ke mana? Mulailah dengan bayangkan dengan jelas dalam pikiran Anda. Tapi, imajinasi kita bisa jadi kacau dan sering kali berakhir dengan membuat kita kewalahan.
Kata Mark Twain, “Anda tidak dapat bergantung pada mata Anda saat imajinasi Anda tidak fokus.” Bagaimana cara mengatasi kurang fokus?
- Pilah-pilah pikiran Anda sehingga menemukan kejelasan.
- Luangkan waktu memikirkan penjualan, pemasaran, pendapatan, dan pengeluaran secara terpisah, kalau tidak bisa jadi campur aduk.
9. Melawan/ Menahan Perubahan
Perubahan tak hanya sebuah kesempata; tetapi juga kunci pembuka potensi Anda yang sesungguhnya. Menerima perubahan berarti menerima perkembangan. Jika Anda melawan atau menahan perubahan, Anda menarik diri Anda mundur dari peluang-peluang yang tak terbatas.
Dengan memupuk kemampuan beradaptasi, Anda meletakkan dasar bagi kesuksesan dan pencapaian jangka panjang. Bayangkan tak terhitung banyaknya pintu yang akan terbuka lebar dengan sikap transformatif ini. Manfaatkan kesempatan untuk bertumbuh.
10. Perhitungan Terlalu Rumit
Alih-alih memutuskan dengan cara cepat dan sederhana, kita cenderung terperangkap malakukannya dengan cara rumit dan lambat.
Ada saat, di mana sebenarnya Anda bisa menanyakan umpan balik sederhana dan cepat dari teman-tamen Anda. Sayangnya Anda justru menyerahkannya ke pihak-pihak yang justru memperumitnya.
Terlalu banyak yang menghitung hanya membuat ribet proises. Tanyakan pada diri Anda, apa cara tercepat, teraman dan sederhana untuk mencapai hasil? Kejelasan muncul dari kesederhanaan.
11. Manipulasi Motivasi
Manipulasi motivasi adalah memengaruhi perilaku orang lain melalui teknik yang tampak memotivasi tetapi sebenarnya ditujukan untuk mencapai tujuan yang egois, sering kali dengan mengorbankan individu yang dimanipulasi.
Hal ini kebalikan dari memotivasi murni di mana bermaksud memberdayakan dan mendapatkan manfaat bagi semua individu yang terlibat adlam kelompok. Manipulasi menyenangkan diri sendiri dan ini subyektif. Manipulasi berarti memikirkan alasan mengapa orang lain ingin melakukan sesuatu, dan kemudian meyakinkan mereka tentang kebenaran Anda.
Saking yakinnya mencapai suatu hasil, Anda berharap seluruh team mengikuti pemikiran Anda. Untuk jangka pendek. manipulasi motivasi mungkin bisa membantu.
Meski pun begitu, kita tidak dapat mengabaikan bukti dan fakta yang menunjukan kemungkinanan kekecewaan di kemudian hari. Ada kalanya, persepsi kita terhadap mental block perlu terbuka. Ada kalanya, Mental Block tidak selamanya negatif. Tetapi juga memiliki sisi positif.
Tips untuk Mengatasi hal ini:
- Memberikan motivasi tulus tanpa menipulasi.
- Jujurlah apakah strategi Anda berhasil atau gagal, – apa telah anda dapat dan apa kerugiannya
- Ambil keputusan berdasarkan data dan fakta, terimalah kenyataan.
12. Banyaknya Beban Kerja dan Tak Tahu Harus Mulai Dari Mana
Dalam mulai bisnis banyak yang harus dipikirkan dan lakukan. Apa nama bisnisnya? Siapa customernya? Cara pemasarannya bagaimana? Izin dan legalitas bagaimana? Bagaimana modalnya? Apa perlu cari investor? Website dulu apa sosmed dulu?
Banyak yang harus dilakukan bikin Anda panik. Banyaknya hal yang membebani dalam memulai bisnis pemula, membuat Anda tegang dan tak tahu harus mulai dari mana.
Atasi banyaknya hal yang membebani ini dengan langkah berikut:
- Mulai dari hal yang mudah: pekerjaaan yang menakutkan dan belum kita kenal melemahkan semangat kita. Mulailah dari apa yang Anda pahami dan kuasai. Percaya diri Anda akan terbangun untuk menyelesaikan kerjaan lainnya.
- Temukan Mentor: Jika Anda tidak punya kenalan wirausahawan atau pebisnis yang menginspirasi, ikutlah komunitas atau seminar di mana mereka berkumpul atau bisa ditemui. Ajak kenalan, kirim pesan ke mereka baik email, telepon atau WA. Bertemanlah dengan mereka. Ajak minum kopi atau kegiatan bersama.
Selama Anda menghormati waktu dan keahlian mereka, banyak orang dengan senang hati berbagi masukan dan saran. - Buat Perencanaan (Planning): Make a plan: jika Anda kewalahan, cobalah untuk menguraikan tujuan-tujuan spesifik dan memecahnya menjadi rencana langkah demi langkah. Buat tujuan yang S.M.A.R.T.
Seyogyanya tujuan itu: Specific (khusus/ tertentu), Measurable (bisa diukur), Achievable (bisa dicapai), Results-focused (berorientasi hasil), dan Time-bound (ada batasan waktunya).
Menentukan langkah-langkah yang bisa dikerjakan membantu proyek apapa pun lebih bisa dikelola.
Masih banyak penyebab mental block dan cara-cara untuk mengatasinya yang tidak saya tuangkan di artikel ini. Saya berharap artikel ini cukup membantu Anda. <>WJ

Tinggalkan Balasan